Perkembangan E - retail Di Indonesia
E-Retail merupakan salah satu bagian dari
model E-commerce yaitu Business to consumer (B2C): Retail, sifatnya
melayani pelanggan yang bervariasi. Contoh dari bisnis E-retail itu adalah :
Zalora, Lazada. Blibli, dsb. Dalam perkembangan yang semakin pesat, maka
banyak toko online / e-commerce bermunculan. Baik mereka dengan memanfaatkan
blog, social media, website. Dengan pesatnya ini membuat semakin mudahnya dalam
jual beli.
Bisnis Ritel adalah kegiatan usaha menjual aneka
barang atau jasa untuk konsumsi langsung atau tidak langsung. Dalam matarantai
perdagangan bisnis ritel merupakan bagian terakhir dari proses distribusi suatu
barang atau jasa dan bersentuhan langsung dengan konsumen. Secara umum peritel
tidak membuat barang dan tidak menjual ke pengecer lain.
Dalam perkembangannya saat ini dengan banyaknya
bermunculan toko online di Indonesia sangat berkembang pesat
dibandingkan dengan beberapa tahun sebelumnya. Mungkin hal ini terjadi karena
berkembangnya juga teknologi internet di Indonesia dan ditambah dengan pengguna
internet yang mengakses dari gadgetnya masing – masing. Karena perkembangan
inilah yang membuat bisnis online ramai dilakukan di Indonesia. Dari yang
menjual barang hingga jasa, mereka tawarkan di internet. Toko online akan terus
bertambah seiring dengan kemajuan teknologi, dan karakter pembeli juga lambat
laun akan berubah karena kemudahan yang ditawarkan oleh internet dan smartphone.
E-retail masih diprediksi akan terus berkembang
hingga tahun mendatang. Hal ini disebabkan karena beberapa faktor pendukung
seperti , meningkatnya masyarakat kelas menengah dan perubahan gaya hidup,
serta konsep wirausaha yang saat ini sedang berkembang pesat di masyarakat
Indonesia yang mana salah satunya berinvestasi pada dunia business retail.
Awal tahun 1990-an merupakan titik awal perkembangan
bisnis ritel di indonesia. Ditandai dengan mulai beroperasinya salah satu
perusahaan ritel besar dari Jepang yaitu “SOGO”. Selanjutnya dengan
dikeluarkannya Keputusan Presiden No. 99/1998, yang menghapuskan larangan
investor dari luar untuk masuk ke dalam bisnis ritel di indonesia,
perkembangannya menjadi semakin pesat.
Saat ini, muncul begitu banyak format modern
retail/market diantaranya adalah sebagai berikut :
- Supermarket
- Minimarket
- Hypermarket
- Specialty store/convinience store
- Department Store
Modern market digambarkan secara sederhana sebagai
suatu tempat menjual barang-barang makanan atau non makanan, barang jadi atau
bahan olahan, kebutuhan harian atau lainnya yang menggunakan format self
service dan menjalankan sistem swalayan yaitu konsumen membayar di kasir yang
telah disediakan. Sehingga saat ini banyak orang cukup familiar dengan istilah
“Pasar Swalayan”
Menurut data yang dikeluarkan oleh Media
Data-APRINDO dalam rentang waktu 2004 s.d 2008 format minimarket memiliki
rata-rata pertumbuhan turnover paling tinggi yaitu sebesar 38% per tahun,
disusul kemudian oleh Hypermarket sebesar 21,5% dan supermarket yang hanya 6%
per tahun. Tingginya pertumbuhan di format minimarket, ditandai dengan semakin
ketatnya persaingan dalam ekspansi atau penambahan jumlah gerai dari dua pemain
besar di dalamnya yaitu Indomart dan Alfamart.
Sedangkan dalam nilai turnover yang dapat
dihasilkan, format hypermarket merupakan yang terbesar, seperti yang dicapai
pada tahun 2008 yaitu sebesar: 41%. Sementara itu minimarket dengan 32%, dan
terakhir supermarket dengan 26%. Dominasi market share oleh Hypermarket ini
dimulai dari tahun 2005, yang mana sebelumnya dikuasai oleh Supermarket.
Penurunan di Supermarket dinilai sebagai akibat dari semakin banyaknya
penambahan gerai minimarket yang dapat memotong akses konsumen ke supermarket.
Ditambah pula oleh semakin agresifnya Hypermarket dalam berbagai promosi yang
kuat dan menarik. Serta kelengkapan produknya telah memberikan tempat
tersendiri dimata konsumen.
Menghadapi tahun 2016, tren industri ritel diprediksi akan lebih banyak di jenis usaha Nonstore Retailer atau yang lebih familiar dengan istilah E commerce atau Online Store. Tak bisa dipungkiri pesatnya pertumbuhan industri E – Commerce dipengaruhi oleh perkembangan dunia teknologi dan informasi yang menjadikan peluang bisnis baru di Indonesia. Sebuah survey menunjukan bahwa hingga tahun 2017 perkembangan pasar E – Commerce di ASEAN akan tumbuh sampai 25% seiring dengan bertambahnya pengguna internet dan smartphone.
Beberapa perusahaan ritel di Indonesia baik lokal maupun asing juga akan diprediksi meningkat di tahun 2016. Sebuah survey mengindikasikan bahwa ritel lokal seperti Matahari Putra Prima Abadi dan Mitra Adi Perkasa akan menguat. Adapun pertumbuhan Supermarket dan convenience store seperti PT. Sumber Alfaria Jaya akan terus berekspansi dan stabil di tahun depan. Dari sisi ritel asing, beberapa nama perusahaan yang cukup besar masih mendominasi pasaran seperti Nike yang sudah 10 tahun di Indonesia serta memiliki sales revenue yang cukup tinggi di beberapa kota-kota besar di Indonesia, GAP, Adidas yang sudah menjadikan Indonesia sebagai lokasi penjualan utama selama 25 tahun, dan disusul beberapa perusahaan ritel asing lainnya.
Dari :
Ni Luh Vina Septiana
15110111054
Manajemen Perhotelan B / 6
Universitas Dhyana Pura
Komentar
Posting Komentar